Que es Scalping en Trading: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, dan FAQ

Salam Sobat Trading! Apa itu Scalping?

Scalping adalah strategi trading yang sangat populer di kalangan para trader. Secara sederhana, scalping adalah metode trading di mana seorang trader membuka dan menutup posisi jual/beli dalam waktu yang sangat singkat, misalnya dalam hitungan detik atau menit. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan kecil namun konsisten dari fluktuasi harga saham, forex, atau komoditas.

Scalping memang terdengar sangat menarik bagi para trader yang ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat. Namun, tidak semua trader cocok dengan strategi ini. Sebelum memutuskan untuk menggunakan scalping sebagai strategi trading, kita perlu memahami kelebihan dan kekurangan dari scalping.

Kelebihan Scalping

1. Mendapatkan Keuntungan Cepat

Strategi scalping memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat, bahkan dalam hitungan detik. Dalam pasar yang volatil, trader bisa membuka dan menutup posisi beberapa kali dalam sehari. Dengan begitu, keuntungan yang didapat bisa lebih cepat dan konsisten.

2. Meminimalkan Resiko Kerugian

Scalping dapat membantu trader meminimalkan resiko kerugian. Dalam scalping, trader hanya membiarkan posisi terbuka dalam waktu yang sangat singkat sehingga mereka bisa menghindari fluktuasi harga yang besar. Hal ini memungkinkan trader untuk menutup posisi sebelum terjadi kerugian yang besar.

3. Bisa Digunakan di Pasar Apapun

Scalping bisa digunakan di pasar saham, forex, dan komoditas. Dalam setiap pasar, scalping memungkinkan trader untuk memanfaatkan fluktuasi harga yang terjadi. Oleh karena itu, strategi ini sangat fleksibel dan bisa diadaptasi dengan kondisi pasar yang berbeda-beda.

4. Memperbaiki Psikologi Trading

Scalping mengajarkan trader untuk lebih disiplin dalam melakukan trading. Karena posisi yang dibuka dan ditutup dalam waktu yang singkat, trader harus bisa mengendalikan emosinya. Hal ini bisa membantu trader untuk memperbaiki psikologi trading dan membuat keputusan yang lebih tepat.

5. Mempercepat Pembelajaran Trading

Dalam scalping, trader bisa membuka dan menutup posisi berkali-kali dalam sehari. Hal ini bisa mempercepat pembelajaran trading dan membantu trader untuk mengenali pola-pola harga yang terjadi. Dengan begitu, trader bisa memahami pasar dengan lebih baik.

6. Tidak Perlu Menunggu Berhari-hari

Dalam scalping, trader tidak perlu menunggu berhari-hari agar posisinya menguntungkan. Karena posisi hanya dibuka dalam waktu yang singkat, trader bisa membuka posisi lagi jika terjadi fluktuasi harga yang menguntungkan. Hal ini memungkinkan trader untuk lebih aktif dan bisa memperoleh keuntungan dengan lebih cepat.

7. Memperkecil Risiko Overnight

Scalping adalah strategi trading yang tidak membutuhkan posisi overnight. Dalam trading biasa, trader perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti berita atau peristiwa global yang bisa mempengaruhi harga. Dengan scalping, trader tidak perlu khawatir dengan hal tersebut karena posisi hanya ditahan dalam waktu yang sangat singkat.

Kekurangan Scalping

1. Membutuhkan Konsentrasi Penuh

Dalam scalping, trader perlu fokus dan konsentrasi penuh selama melakukan trading. Karena posisi dibuka dan ditutup dalam waktu yang sangat singkat, kesalahan kecil bisa berdampak besar pada profit dan loss. Hal ini bisa memicu stres dan kelelahan mental bagi trader yang belum terbiasa dengan strategi ini.

2. Membutuhkan Teknik yang Baik

Scalping adalah strategi trading yang membutuhkan teknik yang baik. Trader perlu memahami pergerakan harga, level support dan resistance, serta indikator teknikal yang relevan. Jika trader tidak memiliki teknik yang baik, scalping bisa mengakibatkan kerugian yang besar.

3. Perlu Modal yang Besar

Scalping membutuhkan modal yang besar karena trader harus membuka dan menutup posisi berkali-kali dalam sehari. Setiap kali membuka posisi, trader perlu membayar fee atau spread. Jika fee atau spread terlalu besar, bisa mengurangi profit yang didapat oleh trader.

4. Tidak Cocok untuk Semua Tipe Trader

Scalping tidak cocok untuk semua tipe trader. Strategi ini cocok untuk trader yang memiliki waktu luang, sabar, tenang, dan memiliki kemampuan analisis teknikal yang baik. Jika trader tidak cocok dengan tipe ini, scalping bisa mengakibatkan kerugian yang besar.

5. Memiliki Resiko yang Tinggi

Scalping memiliki resiko yang tinggi karena trader harus membuka dan menutup posisi berkali-kali dalam sehari. Setiap kali membuka posisi, mereka mempertaruhkan modal yang besar. Jika posisi salah atau terjadi fluktuasi harga yang tiba-tiba, trader bisa mengalami kerugian yang besar.

6. Tidak Bisa Digunakan di Semua Broker

Scalping tidak bisa digunakan di semua broker karena beberapa broker tidak mengizinkan scalping. Hal ini karena scalping bisa mempengaruhi likuiditas pasar dan menyebabkan fluktuasi harga yang tidak stabil. Oleh karena itu, trader perlu memilih broker yang mendukung strategi scalping.

7. Membutuhkan Kedisiplinan yang Tinggi

Scalping membutuhkan kedisiplinan yang tinggi dari trader. Karena posisi dibuka dan ditutup dalam waktu yang sangat singkat, trader perlu disiplin dalam mengikuti rencana trading dan mengambil keputusan yang cepat. Jika trader tidak disiplin, scalping bisa mengakibatkan kerugian yang besar.

Penjelasan Detail tentang Scalping

Keterangan Penjelasan
Definisi Scalping adalah strategi trading di mana seorang trader membuka dan menutup posisi jual/beli dalam waktu yang sangat singkat, misalnya dalam hitungan detik atau menit. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan kecil namun konsisten dari fluktuasi harga saham, forex, atau komoditas.
Sejarah Scalping Scalping sudah dikenal sejak lama di pasar forex. Awalnya, strategi ini hanya digunakan oleh trader institusional yang memiliki modal besar. Namun, seiring perkembangan teknologi, scalping juga bisa dilakukan oleh trader retail dengan modal yang lebih kecil.
Keuntungan Scalping Keuntungan dari scalping adalah bisa mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat, meminimalkan resiko kerugian, bisa digunakan di pasar apapun, memperbaiki psikologi trading, mempercepat pembelajaran trading, tidak perlu menunggu berhari-hari, dan memperkecil risiko overnight.
Kekurangan Scalping Kekurangan dari scalping adalah membutuhkan konsentrasi penuh, membutuhkan teknik yang baik, perlu modal yang besar, tidak cocok untuk semua tipe trader, memiliki resiko yang tinggi, tidak bisa digunakan di semua broker, dan membutuhkan kedisiplinan yang tinggi.
Cara Melakukan Scalping Untuk melakukan scalping, trader perlu memilih pair atau saham yang volatil, membuka dan menutup posisi dalam waktu yang sangat singkat, menggunakan strategi teknikal yang akurat, dan memperhatikan faktor fundamental yang bisa mempengaruhi harga.
Strategi Scalping yang Populer Beberapa strategi scalping yang populer adalah breakout, reversal, bounce, dan divergence. Setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga trader perlu memilih strategi yang sesuai dengan gaya trading mereka.
Catatan Penting dalam Scalping Beberapa catatan penting dalam scalping adalah memilih broker yang mendukung scalping, memperhatikan spread dan fee yang dikenakan oleh broker, tidak terlalu sering membuka posisi, dan tidak terlalu sering melihat chart.

FAQ tentang Scalping

1. Apa bedanya scalping dengan day trading?

Scalping dan day trading sama-sama memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendapatkan keuntungan. Bedanya, scalping membuka dan menutup posisi dalam waktu yang sangat singkat, sedangkan day trading membuka dan menutup posisi dalam waktu yang lebih panjang, misalnya dalam hitungan jam atau hari.

2. Apakah scalping bisa dilakukan oleh trader pemula?

Scalping bisa dilakukan oleh trader pemula asalkan mereka memiliki kemampuan analisis teknikal yang baik dan disiplin dalam mengikuti rencana trading.

3. Apakah scalping dilarang oleh regulator?

Tidak semua regulator melarang scalping. Namun, beberapa regulator membatasi penggunaan strategi scalping dengan aturan tertentu, seperti batasan waktu holding posisi dan batasan leverage.

4. Apa saja indikator teknikal yang bisa digunakan dalam scalping?

Beberapa indikator teknikal yang bisa digunakan dalam scalping adalah moving average, stochastic oscillator, RSI, dan Bollinger Bands.

5. Apa saja pair forex yang cocok untuk scalping?

Pair forex yang cocok untuk scalping adalah pair yang volatil, seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan USD/CHF.

6. Apa saja broker forex yang mendukung scalping?

Beberapa broker forex yang mendukung scalping adalah FBS, Tickmill, dan Pepperstone.

7. Apakah scalping bisa dilakukan di semua pasar?

Scalping bisa dilakukan di semua pasar, termasuk saham, forex, dan komoditas.

8. Apa saja risiko yang harus diperhatikan dalam scalping?

Risiko yang harus diperhatikan dalam scalping adalah kerugian yang besar, kesalahan analisis, faktor eksternal yang mempengaruhi harga, dan ketidakmampuan dalam mengikuti rencana trading.

9. Apakah scalping bisa dilakukan dengan menggunakan robot trading?

Ya, scalping bisa dilakukan dengan menggunakan robot trading. Namun, trader perlu memilih robot trading yang akurat dan memahami risiko yang terkait dengan penggunaan robot trading.

10. Apakah scalping bisa menjadi sumber pendapatan yang utama?

Scalping bisa menjadi sumber pendapatan yang utama asalkan trader memiliki kemampuan analisis teknikal yang baik dan disiplin dalam mengikuti rencana trading. Namun, trader perlu memahami risiko yang terkait dengan scalping dan tidak terlalu bergantung pada strategi ini.

11. Apa saja keuntungan dan kekurangan dari scalping?

Keuntungan dari scalping adalah bisa mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat, meminimalkan resiko kerugian, bisa digunakan di pasar apapun, memperbaiki psikologi trading, mempercepat pembelajaran trading, tidak perlu menunggu berhari-hari, dan memperkecil risiko overnight. Kekurangan dari scalping adalah membutuhkan konsentrasi penuh, membutuhkan teknik yang baik, perlu modal yang besar, tidak cocok untuk semua tipe trader, memiliki resiko yang tinggi, tidak bisa digunakan di semua broker, dan membutuhkan kedisiplinan yang tinggi.

12. Bagaimana cara memilih broker yang mendukung scalping?

Untuk memilih broker yang mendukung scalping, trader perlu memperhatikan ketentuan fee dan spread, spread yang rendah, dan batasan waktu holding posisi yang dimiliki oleh broker.

13. Apa saja strategi scalping yang bisa digunakan oleh trader?

Beberapa strategi scalping yang bisa digunakan oleh trader adalah breakout, reversal, bounce, dan divergence. Setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga trader perlu memilih strategi yang sesuai dengan gaya trading mereka.

Kesimpulan

Setelah memahami pengertian, kelebihan, kekurangan, dan FAQ tentang scalping, kita bisa menyimpulkan bahwa scalping adalah strategi trading yang bisa digunakan untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat. Namun, scalping juga memiliki risiko yang tinggi dan tidak cocok untuk semua tipe trader. Oleh karena itu, trader perlu memahami risiko dan keuntungan dari scalping sebelum memutuskan untuk menggunakan strategi ini.

Jika Anda tertarik untuk menggunakan scalping, pastikan

Related video of Que es Scalping en Trading: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, dan FAQ